HOME | Tempat Jajanan Asyik | Resep Masakan Khas | Kalender Wisata | Jalan Jalan Yuk

Sunday, January 1, 2012

Semarak Sambut Tahun Baru

PONTIANAK –Malam tahun baru 2012 di Kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat  berlangsung semarak. Diwarnai dengan berbagai acara, baik skala besar maupun kecil. Dari konser raksasa sampai acara  bakar-bakar di halaman rumah. Semua masyarakat heboh menyambut datangnya tahun 2012 ini. Sedari sore jalan-jalan utama Pontianak sudah macet dibanjiri kendaraan. Petugas kepolisian pun berjaga dimana-mana.
Di Water Front City Alun Kapuas, panggung akbar yang digelar Pemerintah Kota Pontianak dipadati ribuan warga. Suasananya begitu meriah. Wali Kota Pontianak Sutarmidji dan sejumlah jajarannya hadir di acara tersebut.

Mendekati detik-detik pergantian tahun, dipimpin Sutarmidji, ribuan orang bersama-sama menghitung mundur dengan dada berdebar-debar. Semakin mendekati angka satu, hitungan makin keras. Setelah angka satu diucapkan, ratusan kembang api diluncurkan ke udara. Duarr, duarr! Letusan kembang api warna-warni menghiasi langit Pontianak. Diikuti suara terompet dan klakson sepeda motor dan mobil yang membahana dimana-mana.

Pengunjung pun berteriak penuh suka cita menyaksikan pemandangan yang menakjubkan tersebut. Tidak tanggung-tanggung untuk acara ini, Pemkot Pontianak dan sejumlah sponsor menyiapkan kembang api lebih dari dua ton. Para pejabat dan sejumlah artis pendukung yang ada di atas panggung kemudian saling mengucapkan selamat tahun baru sambil bersalam-salaman.

Tidak cuma itu, ribuan warga yang menyemak dari ujung Bank Lippo, Jalan Tanjungpura hingga ke simpang pelabuhan juga dihibur oleh penampilan artis-artis ibukota. Pihak panitia mendatangkan grup band papan atas Seventeen dan duo T2. Penampilan kedua kelompok musik ini mampu menyihir para penonton. Tidak melulu terpusat di sana, hotel-hotel dan tempat hiburan pun menyediakan paket acara tahun baru sendiri. Di Hotel Aston Pontianak, penyanyi Ibukota Ello (Marcello Tahitoe) dan Ernest jagoan Stand Up comedy menghibur ratusan pengunjung. Di Hotel Mercure ada acara hiburan juga. Sementara Grand Mahkota Hotel mendatangkan DJ ternama dan penari-penari papan atas. Begitu halnya dengan hotel lainnya.

Banyak juga warga yang merayakan malam tahun baru dengan acara berkumpul bersama kerabat, teman, atau keluarga. Di rumah-rumah diadakan pesta sederhana jamuan makan malam. Menunya biasanya jagung bakar, ikan bakar, atau ayam bakar.

Tidak sedikit pula masyarakat yang mengisi malam tahun baru dengan berkeliling kota menggunakan mobil, sepeda motor, bahkan sepeda onthel. Di Pontianak, jalan-jalan protokol dimaceti pengguna jalan yang memeriahkan malam pergantian tahun. Menjelang detik-detik, mereka saling membunyikan klakson kendaraan mereka. Jalanan sempat macet karenanya. Terompet  dari berbagai jenis yang dibunyikan orang di jalan-jalan dan tempat hiburan telah menjadi budaya masyarakat saat menyambut pergantian tahun.

Listrik Padam
Ditengah sukacita warga menyambut tahun baru 2012, sekitar pukul 20.00 wib  listrik di kota Pontianak dan sekitarnya padam total. Nyaris kota yang dulu juluki kota hantu ini, gelap gulita. Hanya bangunan dan perkantoran dan hotel yang memiliki genset masih bisa menyalakan listrik. Akibatnya berbagai macam kegiatan dan pesta yang diadakan terganggu.

Banyak warga yang mengeluhkan insiden ini. Public Relation Hotel Mercure Pontianak, Teddy Manangka mengatakan padam listrik tentu saja merugikan, apalagi berlangsung di malam tahun baru.''Bagi hotel dari segi peralatan elektronik saja sudah bisa diperkirakan. Listrik padam  mendadak bisa merusak dan memperpendek umur ratusan alat elektronik kami,'' ujarnya.

Bertepatan dengan malam tahun baru, Teddy menyebut, pihaknya sudah mengantisipasi padamnya listrik dengan menyiapkan mesin genset dengan kemampuan suplai yang tinggi.Namun tetap saja akan mengganggu jalannya acara. Pasalnya untuk perpindahan dari listrik PLN ke genset atau sebaliknya, pasti akan mengalami padam lampu sementara. ''Tapi kami memaklumi kejadian ini. Saya tahu pastinyaPLN  juga tidak ingin ada insiden semacam ini,'' kata Teddy.

Sementara itu pihak PT  PLN (Persero) cabang pontianak juga mengatakan padamnya lampu bukan kehendak mereka. Perusahaan setrum ini beralasan listrik padam terjadi akibat black out system.''Ada masalah di mesin kami di sungai raya. Kabel dari generator menuju trafo terganggu tegangannya. Belum tahu apa sebabnya. Kita cepat tanggap. Meski malam tahun baru, kami tetap stand by. Tidak sampai satu jam, sudah menyala lagi. Kami meminta maaf atas kejadian ini,'' ungkap Masfar Thomas, Humas PLN Cabang Pontianak, tadi malam  Dia menyebut dampak dari black out system tersebut tidak hanya di pontianak saja. Tetapi juga sampai ke kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan Landak. Lantaran keempat daerah tersebut kelistrikannya di bawah naungan PLN Pontianak.

Miras Diamankan
 Kepolisian Sektor Pontianak Kota berhasil mengamankan para pengedar minuman keras. Tidak hanya itu, pihaknya juga turut menggiring barang bukti berupa minuman jenis arak sebanyak 2 ken dan 7 kardus yang telah dikemas ke dalam plastik transparan, yang disinyalir untuk memeriahkan pesta malam tahun baru, kemarin (31/12) malam.

Kapolsek Pontianak Kota, AKP Adrian Hidrajuda mengatakan, tindakan tersebut merupakan giat demi meminimalisir aksi kriminalitas di malam pergantian tahun. Kemudian akan terus dilanjutkan pada Tahun 2012 ini. “Kegiatan tersebut sebagian kecil untuk menangkal aksi warga yang arogan,”cetusnya kepada Pontianak Post.

Dia menuturkan, pada puncak acara malam pergantian tahun, masyarakat telah mempersiapkan segala keperluan. Seperti halnya makanan dan minuman. Kendati demikian, jika dari mereka banyak mengonsumsi minuman keras, berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu, Kapolsek gencar melakukan penyisiran di beberapa titik wilayah hukumnya. Terutama yang menyangkut masalah aksi tindak kejahatan. Begitu juga dengan sosial masyarakat, akan kecenderungan mengonsumsi minuman keras. “Ini sangat berbahaya sekali. Jika mereka mabuk-mabukan di malam tahun baru, berakibat fatal. Seperti terjadinya tindak penganiyaan, pemukulan, bahkan kerusuhan,” terang Adrian.
Untuk pengedar, sambungnya, dua orang telah digiring ke Polsek, demi mempertanggungjawabkan perlakuan tersebut. Sesuai dengan hukum berlaku, mereka akan dikenakan tindak pidana ringan. (ars/rmn)

Sumber : Pontianak Post

0 comments:

Post a Comment