HOME | Tempat Jajanan Asyik | Resep Masakan Khas | Kalender Wisata | Jalan Jalan Yuk

Friday, January 20, 2012

Naik Empat Kali Lipat

PONTIANAK - Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2563 dan Cap Go Meh, tiket pesawat rute Jakarta-Pontianak mengalami kenaikan hingga empat kali lipat. Untuk harga satu tiket pesawat menyentuh angka Rp1,2 juta. Kenaikan harga tiket berlaku untuk semua maskapai penerbangan.“Menjelang perayaan tahun baru Imlek dan Cap Go Meh, tiket pesawat memang naik. Satu tiket berharga Rp1,2 juta. Itu untuk semua maskapai penerbangan,” ungkap Adi, karyawan sebuah travel di Jalan Gajahmada.

Sedangkan harga tiket pesawat untuk rute Pontianak-Jakarta mengalami penurunan. Harganya hanya Rp300 ribu sampai Rp400 ribu tergantung jenis maskapai penerbangan. Harga ini dianggap turun jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. “Sebaliknya, rute Pontianak-Jakarta hanya Rp300 ribu hingga Rp400 ribu saja,” tambah Ady. 
Kenaikan harga tiket pesawat diakibatkan banyaknya pemesanan tiket tujuan Pontianak. Kedatangan masyarakat luar Kalbar untuk merayakan tahun baru Imlek dan Cap Go Meh. “Logikanya, jika banyak permintaan, maka harga tiket akan naik. Sebaliknya, jika pesanan tiket sepi maka harganya tidak akan naik bahkan bisa turun,” lanjut Ady.

Kenaikan harga tiket pesawat ini tidak akan berlangsung lama. Pada tanggal 22 Januari, harga tiket pesawat dipastikan akan kembali normal. Sedangkan rute keberangkatan Pontianak-Jakarta diperkirakan akan mengalami kenaikan harga, mengingat akan banyak penumpang yang akan menuju ke Jakarta. “Harga tiket rute Jakarta-Pontianak akan kembali normal pada tanggal 22 Januari. Sedangkan untuk rute Pontianak-Jakarta diperkirakan akan mengalami kenaikan. Karena arus balik penumpang setelah perayaan Imlek dan Cap Go Meh dari Pontianak ke Jakarta akan meningkat. Namun kenaikan harga masih belum bisa dipastikan berapa,” jelas Ady.

Sampai saat ini, seluruh maskapai penerbangan dari Jakarta-Pontianak selalu penuh. Sebaliknya, rute penerbangan Pontianak-Jakarta masih sepi. Hal seperti ini sudah berlangsung setiap tahunnya. Setiap ada perayaan seperti Cap Go Meh, harga tiket akan mengalami kenaikan. Sementara itu, tiga hari menjelang tahun baru Imlek 2563 dan perayaan Cap Go Meh, suasana hotel masih sepi. Sampai saat ini, pesanan kamar untuk perayaan itu masih mencapai 40 sampai 50 persen. Namun jumlah ini dipastikan akan bertambah saat hari H.
“Sampai saat ini kamar yang sudah dipesan masih 40 persen. Namun jumlah itu akan bertambah saat perayaan nant,” ungkap Suhaili, general Manager Hotel Gajahmada, Kamis (19/1).

Begitu juga yang terjadi di Hotel Aston Pontianak. Sampai saat ini, 156 kamar yang dipersiapkan oleh Hotel Aston, hanya separuhnya saja yang dibooking. Dari jumlah itu, warga yang berasal dari luar daerah yang mendominasi pemesanan kamar itu. Hanya sebagian saja dari warga Pontianak yang memesan kamar. Jumlah kamar yang disediakan oleh Aston Pontianak, dipastikan akan penuh memasuki hari H.

“Saat ini hanya separuh dari kamar yang kami sediakan saja yang telah di-booking. Namun dapat dipastikan jumlah kamar yang ada di sini pasti akan penuh saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh nanti,” ungkap R Mulyadi, Public Relation Hotel Aston Pontianak, kemarin (19/1). Hal seperti ini diakui Suhaili dan Mulyadi sudah menjadi hal biasa menjelang perayaan hari-hari besar seperti Cap Go Meh dan sebagainya. Namun untuk menarik pengunjung untuk mendatangi hotel, masing-masing manajemen sudah mempersiapkan berbagai macam acara.

Pada 2012, ada juga sebagian hotel yang menaikan tarif operasi. Seperti yang dilakukan Hotel Gajahmada. Kenaikan tarif ini dianggap perlu, karena biaya operasi hotel yang selalu naik setiap tahunnya. Sedangkan untuk Hotel Gajahmada dari 2010 tidak pernah melakukan kenaikan tarif.“Kenaikan harga berkisar 10 sampai 15 persen. Kenaikan ini dianggap wajar karena biaya operasi hotel yang selalu meningkat setiap tahunnya. Sedangkan hotel kami baru tahun ini yang menaikan tarif dari tahun 2010. Saya anggap kenaikan tarif ini bisa dimengerti oleh para pelanggan kami,” jelas Suhaili.

Perhotelan dianggap pendunkung kemajuan pariwisata di Kalbar. Selain itu, perhotelan juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kalbar. Oleh karena itu, perhotelan yang ada di Kalbar, utamanya yang ada di Pontianak selalu berbenah.Diharapkan juga, pemerintah terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat untuk selalu memberikan dukungan terhadap perhotelan. Salah satunya selalu melestarikan budaya seperti Cap Go Meh yang ada di Kalbar. (afi)

Sumber : Pontianak Post

0 comments:

Post a Comment