HOME | Tempat Jajanan Asyik | Resep Masakan Khas | Kalender Wisata | Jalan Jalan Yuk

Thursday, December 29, 2011

Pasokan BBM Tergantung Cuaca

PONTIANAK— Pasokan Bahan Bakar Minyak ke Depot Pertamina  Region IV Kalimantan Barat tergantung faktor cuaca. Membuat distribusi BBM terkadang harus dikurangi agar stok cukup hingga pasokan kembali datang. “Hanya berharap cuaca selalu  baik agar pasokan BBM datang lancar.  Rentan sekali pada  Oktober- Desember. Kapal kami sulit berlayar karena gelombang tinggi. Mengharuskan  ketersedian stok dikurangi pembagiannya supaya cadangan BBM tetap cukup,” kata Yeheskiel, kepala terminal BBM dan BBK Pontiana, Rabu (28/12)

Menurut dia, kapal milik Pertamina beberapi hari lalu  bahkan tidak berani berlayar. Mengingat begitu buruknya cuaca di laut. Sehingga kiriman pasokan minyak ke Kalbar sempat tersendat. Sementara jarak tempuh perlayaran menuju Pontianak paling cepat memakan waktu dua hari. Dan, suplai terdekat didatangkan dari Plaju dan Tanjung Uban.

Sementara pasokan  BBM masuk ke Kalbar, menurut dia, diangkut 33 hingga 35 kapal tangker setiap bulan. Kapasitas bobot muatan tiap kapal sebesar 3500 ton. “Muatan  tidak bisa lebih besar karena menyesuaikan alur,” kata Yehesikiel.  “Padahal tiap kapal idealnya mampu mengangkut muatan 7000 ton. Dan kerugian harus selalu ditanggung Pertamina,” tambah Alumni Fisip Untan, ini.

Kendati demikian, lanjutnya stok BBM Kalbar masih aman. Karena kemarin kapal tangker kembali berlabuh mengangkut pasokan untuk kebutuhan Kalbar. Hanya akan menjadi persoalan jika kapal buat pasokannya gagal berlayar akibat cuaca. Atau mengalami keterlambatan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pria kelahiran Sekadau ini juga merinci. Posisi stok pertamax sebanyak 320.985.000 liter dan diperkirakan cukup buat kebutuhan 20 hari. Kemudian premium 56.599.000 liter atau setara buat kebutuhan setengah hari. “Namun tanker pengangkut premium telah datang. Jadi tidak ada persoalan. Kalau hambatan kita tanker sulit berlayar karena gelombang tinggi bukan alasan mengada-ada,” kata Yeheskiel.

Sementara stok solar sebanyak 4.462.000 liter dan diperkirakan cukup selama empat hari. Lalu stok minyak tanah 1.500.000 liter untuk kebutuhan selama 51 hari. Dan pendistribusian stok, kata Yeheskiel, diawasi secara ketat. Ia pun tidak menutup mata terhadap tudingan Pertamina terindikasi melakukan pembiaran terhadap spekulan dan penimbun BBM. Membuat  masyarakat dirugikan dan sulit mendapatkan BBM.  Seperti istilah mobil tangki kencing di jalan.

Namun, lanjut dia, meski dipahami bersama yakni ketersediaan BBM tergantung suplai. Sementara suplai bisa lancar jika cuaca baik. Sehingga pendistribusian BBM ke SPBU sesuai kota tanpa perlu dikurangi.  Agar BBM di Kalbar tetap tercukupi  sebelum suplai datang.  “Mobil tanki selepas mengisi di depot sebetulnya pengawasan kami ikut lepas.  Kami juga tidak punya kewenanganan mengawasi. Namun kami akan menempatkan petugas untuk mengawasi. Menindak sopir dan spekulan,” kata Yeseikel seraya menyebut pendistribusian telah menggunakan sistim komputerisasi.
Sales Area Manager Pertamina Region Kalbar Putut Andriatno, mengatakan, Pertamina telah menstandarkan alat ukur untuk penerimaan distribusi BBM di SPBU.  “Kalau ketinggian cairan tidak sesuai, SPBU boleh menolak dan depot harus menerima,” ujar dia. (stm)

Sumber : Pontianak Post

0 comments:

Post a Comment