Menurut Jakius, kondisi Jembatan Kapuas I saat ini cukup baik. Dinas Pekerjaan Umum Kalbar rutin melakukan pengecekan dan perawatan. Ia mengumpamakan besi seperti manusia, yang semakin tua semakin harus dirawat. Karena besi juga bisa memiliki kelemahan. ”Beberapa bagian yang rusak, sudah diperbaiki. Jika dilihat kondisinya, diperkirakan usianya masih bisa hingga diatas 50 tahun. Tetapi jangan sampai kendaraan yang melintas di sana juga overload,” ungkap Jakius.
Untuk dana perawatan, berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Dinas Pekerjaan Umum Kalbar mengoordinasikannya dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Jakius berharap ada dana rutins setiap tahun dari APBN untuk pemeliharaan jembatan ini. ”Seperti jembatan Kapuas di Putussibau, yang dilakukan pemeliharaan. Begitu pula Jembatan Semuntai dengan dana hingga Rp6 miliar. Untuk Jembatan Kapuas belum tahu anggarannya karena belum dibahas,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mendukung tindakan Menkokesra yang akan mengaudit jembatan di Indonesia. Ia berharap jembatan yang ada di Kalbar turut turut diaudit. ”Yang mengerti ini di Dinas Pekerjaan Umum. Kalau jembatan kelebihan beban, harus menjadi perhatian,” ungkap Christiandy, yang mendukung pembatasan kendaraan oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Jembatan Kapuas I.
Ia juga berharap ada kajian yang dilakukan untuk melihat kekuatan teknis Jembatan Kapuas I saat ini. ”Sebelum ada kejadian (jembatan ambruk) di Kutai Kertanegara, saya sudah terpikir tentang Jembatan Kapuas I karena usianya lebih dari 10 tahun. Kajian kekuatan seperti apa masalah teknisnya, perlu diketahui,” ungkapnya. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kalimantan Barat, DL Denny mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan Dishub Kota Pontianak untuk memback up keselamatan pengguna jalan di Jembatan Kapuas I.”Kami sifatnya menunggu karena leading sektornya ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Dishub Kota Pontianak, ujar Denny. (uni)
0 comments:
Post a Comment